23 Mei 2016, gedung pers lantai 1
telah hadir penyelenggara Indonesia Pro Poor Budget review 2016 oleh Dompet
Dhuafa, IDEAS (Indonesia Developmet and Islamic Studies) yang meluncurkan buku
(Mimpi) Anggaran untuk rakyat miskin.
Disini Bapak Yusuf Wibisono
selaku editor menerangkan bahwa buku ini terdiri dari 9 bab 164 halaman antara
lain :
1). Pengelolaan APBN dan Kinerja
Kebijakan Fiskal yaitu : berdasarkan konstitusi
Negara adalah development agents yang secara aktif berupya menegakkan
keadilan social ( equality of outcome), di
era orde baru arah kebijakan fiscal menunjukan 3 tujuan utama yaitu,
menjamin stabilitas makro ekonomi, menurunkan ketergantun bantuan luar negeri,
memperbaiki distribusi pendapatan.
2).Penanggulangan Kemiskinan dan
Anggaran pada Kelompok miskin yaitu : minimnya kontribusi pertumbuhan ekonomi
dalam menghasilkan kesejahteraan. Strategi penanggulangan kemiskinan yang hanya
sekedar berfokus pada jarring pengaman social, perbaikan akses dengan berbasis
pemikiran “Poor because poor” menjadi tidak memadai.
3). Politik Anggaran dan
Kesejahteraan Publik yaitu : anggaran penanggulangan kemiskinan di era orde
baru tidaklah rendah namun cukup signifikan meski mengalami pasang surut karena
terlihat dari kenaikan harga minyak dunia, sehingga prioritas anggaran
penanggulangan kemiskinan di era reformasi kurang member perhatian yang memadai
ke pembangunan pedesaan dan pertanian.
4). Terbatasnya ruang fiskal
antara prioritas anggaran dan keberpihakan Negara yaitu : bersumber dari dua
arah, khususnya penerimaan perpajakan dan sektor publik. Dengan kondisi
keuangan yang rentan, program-program pembangunan yang termasuk dalam
discretionary expenditure rawan mengalami pemangkasan alokasi anggaran.
5). Defisit Anggaran, Politik
Utang dan Keberlanjutan Anggara yaitu : bertujuan untuk menciptakan kemakmuran dan
keamanan untuk rakyat. Defisit anggaran telah menjadi kebutuhan permanen,
sehingga beban utang pemerintah telah sangat memberatkan keuangan Negara dan
semakin tidak berkelanjutan . Strategi refinancing untuk memenuhi kewajiban
pembayaran pokok dan bunga utang yang jatuh tempo sehingga harus ditempuh
dengan extra efforts yang sangat mahal.
6). Belanja Publik dan
Kesejahteraan Rakyat yaitu : upaya penciptaan kesejahteraan mutlak membutuhkan
tata kelola yang baik, sehingga belanja ekonomi yang memadai menciptakan tenaga
kerja yang berkualitas. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
sehingga pertumbuhan ekonomi membentuk epiris dari modal pertumbuhan
Negara-negara kesejahteraan.
7). Penanggulangan Kemiskinan di
Era Otonomi daerah yaitu : dengan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat yang
kuat maka prioritas pembangunan akan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat,
terutama penangulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
8). Konsep dan Agenda Menuju
Anggaran Publik untuk Rakyat Miskin yang berdasarkan UUd 1945 ada 4 pilar utama
yaitu : sistem jaminan sosial universal
pemenuhan hak-hak dasar warga Negara, penciptaan lapangan kerja secara luas,
pertumbuhan yang inklusif dan berbasis pemerataan yang disebut sebagai “
redistribution with growth”, dan reformasi birokrasi dan penguatan kapasitas
untuk penciptaan lapangan kerja.
9). Harapan dan Kenyataan
Anggaran Publik Era Presiden “Rakyat” yaitu : reformasi anggaran terlihat dari
rendahnya kinerja birokrasi dalam menghimpun penerimaan dan efisiensi belanja.
Untuk mendekatkan antara harapan dan kenyataan dalam pengelolaan anggaran
public Presiden Widodo memupuk investor baru dan birokrasinya.
Demikianlah sekilas buku “(Mimpi)
Anggaran untuk Rakyat Miskin, silahkan mampir ke toko untuk membelinya “ he …
he … he …
Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Wa No. 089616613396
Wa No. 089616613396
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com
Semoga buku ini menjadi referensi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia
ReplyDelete-salam helenamantra dot com
Terima Ksih mbak Helenamantra yang telah mampir ke blog aku dan memberi komentar, semoga buku ini dapat mengentaskan kemiskinan di Indonesia, amin ya robbal alamin
ReplyDelete