Thursday, 10 November 2016

Berikan MP - ASI sebagai pelengkap 1000 HPK pada bayi 6 hingga 24 bulan


 Ibu Penny Lukita Kepala Badan  POM
Rabu, 9 Nopember 2016 di gedung auditorium Binakarna Hotel Bidakara Jl. Gatot Subroto Jakarta Pusat, mengadakan Seminar & Talkshow Interaktif tentang Makanan Pendamping ASI oleh Deputi Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ibu Penny Lukito sebagai Kepala Badan POM mengatakan bahwa asupan gizi yang tepat untuk tumbuh kembang anak, termasuk pembentukan otaknya seluruh kebutuhan energi bayi sampai usia 6 bulan dapat dipenuhi oleh Air Susu Ibu. Namum setelah usia 6 – 12 bulan kebutuhan ASI menuruh menjadi 70% dan usia 12 – 24 bulan kebutuhan ASI menurun menjadi 30%, oleh sebab itu setelah usia 6 bulan keatas bayi harus diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Dalam wacana 1000 HPK Badan POM dan WHO memberi perhatian khusus untuk memberikan Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 6 bulan hingga 2 Tahun kedepan. Sebaiknya MP-ASI dibuat oleh ibu karena lebih higienis. Jika memang ingin menggunakan MP-ASI yang diolah oleh Industri pangan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terdiri dari 4 jenis yaitu MP-ASI Bubuk Instan, MP-ASI Biskuit, MP-ASi Siap Santap dan MP-ASI Siap Masak dimana produksi MP-ASI wajib menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).

MP-ASI harus mengandung gizi, para nara sumber melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kualitas mutu pengolahan dan melakukan registrasi perizinan pengawasan produk. Pelaku usaha meningkatkan produktifitas masuk kedalam pasar dan intinya harus memnuhi nutrisi. Dalam Press Conference Ibu Penny Lukito mengatakan bahwa pangan olahan yang sifatnya melalui izin edar dan registrasi harus melalui mitra Peyuluhan Dinas Kesehatan, begitu juga dengan Produk Import yang dijual online harus didaftarkan terlebih dahulu. Untuk pengawasan makanan di daerah pelosok sudah ditemukan tindakan penyegelan sampai ke level Bupati, ada Pos POM dan akan ditingkatkan secara bertahap. Ibu Penny Lukito dari Badan POM menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjadi konsumen cerdas.    

Ani Berta, Sumiyati Sapriasih, Ayu, Tina Sindi
Dr. Damayanti Rusli Sjarif dari divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Dep IKA FKUI/RSCM mengatakan, untuk memahami prinsip pencegahan terjadinya malnutrisi dilakukan deteksi dini bahwa pemberian ASI dan MP-ASI harus benar dengan memantau pertumbuhan balita menggunakan KMS yaitu menimbang berat badan, mengukur panjang badan dan lingkaran kepala dilakukan di posyandu, posdes, puskesmas, rumah sakit, bidan/dokter praktek mandiri. Frekuensi diambil setiap bulan pada tahun pertama, 3 bulan tahun kedua dan ketiga, 6 bulan pada tahun ke empat dan kelima. Dan yang terakhir apabila terjadi penyimpangan dari garis pertumbuhan segera konsultasikan pada petugas kesehatan.

Jika bayi mengkonsumsi ASI eksclusif, maka makanan padat yang pertama diberikan harus mengandung zat besi seperti label dibawah ini :

Bahan Makanan
Kandungan
Zat Besi/100g
Bahan Makanan
Rebus
Kandungan
Zat Besi/100g
Pisang
0,5 mg
Brokoli
0,7 mg
Pear
0,2 mg
Bayam
3,6 mg
Alpukat
0,6 mg
Kacang Hijau
1,4 mg
Apel
0,1 mg
Kacang Merah
2,2 mg
Pepaya
0,3 mg
Kacang Kedele
2,5 mg
Kentang
0,8 mg
Telur Ayam
1,2 mg
Beras Putih
0,2 mg
Telur Ayam Omelet
1,5 mg
Beras Merah
0,4 mg
Kuning telur mentah
2,7 mg
Jagung Rebus
0,4 mg
Putih telur mentah
0,1 mg
Ubi manis rebus
0,7 mg
Telur Puyuh
1,2 mg
Tepung Beras
0,4 mg



Hal – hal yang harus diperhatikan pada pemberian MP-ASI yaitu : Madu merupakan sumber spora C. botulinum yang dapat menyebabkan BOTULISM tidak boleh diberikan kepada bayi dengan usia kurang dari 1 tahun. Sedangkan telur dan ayam harus dimasak sampai matang untuk mencegah SALMONELOSIS. Untuk bit, wortel, bayam dan lobak, sayuran ini mengandung nitrat tinggi yang tidak boleh diberikan pada bayi dibawah usia 6 bulan.

Bagaimana mengenali kesiapan bayi mengkonsumsi makanan padat ?
  •         Kontrol kepala tetap tegak dan stabil jika bayi di dudukkan.
  •         Refleks menjulurkan lidah dan rekles muntah sudah melemah.
  •         Selera makan meningkat, tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusu 8–10x per hari.
  •       Tertarik ingin tahu apa yang kita makan dan mulai menatap piring/mangkok makanan atau mencoba meraih makanan yang sedangkita suap.   
Inilah Jadwal Makan Bayi :
•06.00 ASI
•08.00 Makan Pagi (ASI/MP ASI/Makanan Keluarga)
•10.00 Makanan Selingan (buah,biskuit, puding,)
•12.00 Makan Siang (ASI/MP ASI/Makanan Keluarga)
•14.00 ASI
•16.00 Makanan Selingan (buah,biskuit, puding,)
•18.00 Makan Malam (ASI/MP ASI/Makanan Keluarga)
•20.00 ASI
•22.00 ASI
•02.00 ASI

Sebagai ibu yang baik kita harus memperhatikan asupan gizi pada anak, karena jika kita terlena, maka waktu tidak akan berputar kembali, untuk itu sisihkan waktumu memberi perhatian pada anak, hanya 6 hingga 24 bulan saja kita harus memberikan MP-ASI pada bayi jangan sampai terlewatkan moment ini. Terima kasih BPOM RI yang telah mengadakan acara Seminar dan Talshow tentang Makanan Pendamping Air Susu Ibu, dan akhirnya saya mempunyai sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta ilmu yang tidak ternilai harganya.
    

Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih


No comments :

Post a Comment