Thursday, 2 February 2017

Belajar In House Training BRID Sangat Menyenangkan

Kebersamaan Blogger Repoter dalam acara #InHouseTrainingBRID
Ketika di wall Blogger Reporter ID ada pengumuman In House training BRID, langsung saja mendaftarkan diri untuk ikut belajar di acara ini, perjalanan menuju Wisma RIAT Jl. Pangadegan Raya No. 14 Jakarta, tepatnya hari sabtu tgl 28 Januari 2017 dengan cuaca hujan rintik-rintik, saya naik transjakarta dari bekasi menuju lokasi karena belum paham banget jadi saya ke bablasan sampai halte kuningan barat, akhirnya puter balik menuju halte cawang cikoko, lalu turun kebawa menuju menara hijau jalan dikit. Sampai lokasi telat beberapa menit, namun masih bisa mengikuti acara ini.  
Ani Berta dalam #InHouseTraining BRID
Dikarenakan telat, jadi saya tidak mendapatkan sesi pembukaan oleh mbak Hani S. Yuk kita dengarkan  pembahasan dari mbak Ani Berta sebagai Co Founder BRID, reportase itu adalah kegiatan mengumpulkan informasi yang diliput sesuai kejadian, data, survey dan pernyataan-pernyataan dari narasumber, sehingga tepat sasaran jika kita menulis dengan pernyataan narasumber, nama dan kejadiannya kemungkinan kecil untuk reportasenya. Menulis reportase pada dasarnya tulisan tidak boleh memasukkan opini, harus ikut pakem jurnalis.

Untuk reportase blogger penulisan tidak boleh sepenuhnya terikat pakem jurnalistik artinya kita boleh pake bahasa personal, namum tata bahasanya tidak dibatasi agar bisa menceritakan laporan secara detail, karena seorang blogger adalah self editor yang mana tulisan bisa kita atur dengan tanda baca dan bahasa sehari hari, namun tulisan tidak boleh alay misalnya tulisan gue ditulis gw, atas nama ditulis 4T45 N4M4. Kita sebagai blogger tidak boleh malu mempromosikan atau men-share tulisan kita di social media seperti FB, Twitter, IG dan lain-lain, sertakan juga mention akun brand pengundang karena blogger adalah Self Promote

Satu lagi yang lebih penting yaitu perlengkapan reportase

·         Notes

·         DSLR Camera

·         Voice Recorder

·         Smartphone

·         Powebank

·         Pen

·         Cable Data

Dalam memberi materi mbak Ani Berta menceritakan pengalaman ketika meliput di suatu daerah, tentang perempuan tuna netra yang telah diperkosa oleh pamannya sendiri yang sudah mempunyai istri. Perempuan tuna netra itu sebut saja wati, dirayu oleh pamannya bahwa kamu tidak akan pernah menikah dengan kondisi seperti ini, namun wati tetap meronta dan minta tolong, apa daya tidak ada seorangpun yang bisa menolong wati, sehingga wati mempunyai anak hasil perkosaan dan trauma yang tidak bisa dihilangkan. Tidak mudah mewawancarai orang yang masih trauma, mbak Anipun meng-interview harus ada pendekatan pada anaknya, dengan cara bermain agar wati bisa diwawancarai, namum wati masih trauma atas kejadian ini, akhirnya kakak wati mau diwawancarai. 

Sebagai reporter kita harus siap mempunyai form tentang ketersediaan hasil wawancara untuk dipublikasikan ke media, dengan adanya tanda tangan diatas materai, dia tidak bisa menuntut apabila hasil wawancaranya sudah naik dimedia cetak dan tidak ada tuntutan dari pihak manapun karena kita sudah ada surat perjanjian. Satu hal yang perlu dicatat bahwa wawancara dengan orang tidak harus digedung exclusive, kita sesuaikan dengan keadaan orang yang mau diwawancarai misalnya di rumah kumuh, dikebun, disawahpun jadi untuk wawancara karena narasumber yang kita wawancarai seorang petani. Tips dan pengalaman yang perlu dicontoh oleh kita sebagai seorang blogger.  

Mbak Ani Berta juga memberikan tips bagaimana susunan menulis reportase yang baik dengan 5W 1 H, W pertama What apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa, Who siapa yang terlibat di dalamnya, When kapan terjadinya peristiwa, Where dimana terjadinya peristiwa, Why mengapa peristiwa itu terjadi dan How bagimana terjadinya peristiwa. Sebelum menulis reportase acara, verifikasi ke narasumber agar penulisan nama dan gelar tidak salah menulis.

Menulis reportase itu harus Multitasking artinya dalam setiap tulisan harus sisipkan foto milik sendiri biar menunjang tulisan kita, menuliskan poin-poin wawancara, kalau ada sisipkan video biar lebih menarik sebagai Vlog, dan jangan lupa men-tweet ke social media walaupun tidak ada konpensasi berupa hadiah dari penyelenggara. Tulisan reportase itu maksimal H+1 atau H+3 ini peringatan penting buat saya hehehe.

Etika Kegiatan Reportase Ketika di Undang :

·         Usahakan hadir tepat waktu, dengan tepat waktu kita bisa gunakan berkeliling foto dan mencari informasi data biar lengkap.

·         Menyimak jalannya acara, jangan ngobrol disaat acara karena dengan menyimak kita lebih paham jalan cerita yang disampaikan oleh narasumber.

·         Menyampaikan pertanyaan, harus bergantian jangan egois berikan kesempatan pada media untuk bertanya karena mereka juga perlu informasi untuk liputan reportasenya.

·         Kesimpulan, buat kesimpulan dalam tulisan dari acara ini.
Jakarta Nasi Tumpeng (Dokumen Pribadi)
Dikarenakan waktunya sudah adzan untuk sholat dzuhur, kita semua dipersilahkan untuk makan siang mencicipi Nasi Tumpeng persembahan dari Mas Wahyu Vidyanto sebagai Owner Jakarta Nasi Tumpeng. Ngomongin nasi tumpeng rasanya memang gigit dilidah, nasi kuningnya asli dari beras bukan dari ketan, rasanya juga enak berasa bumbunya. Ayam gorengnya tidak keras, perkedelnya lembut, sambelan kentang terasa pedasnya, tempe oreknya agak manis sedikit, mungkin lidahku saja yang tidak suka manis, tapi pada prinsipnya oke banget. Setelah aku ngobrol sama mas Vidi bahwa tumpeng ini porsinya untuk 50 orang dengan harga Rp 1.900.000,-, kalau untuk porsi perempuan seperti kita-kita, itu lebih dari 50 porsi harganyapun sangat menjangkau kantong, ya diperkirakan sekitar Rp 25.000,- untuk 1 orang sudah bisa makan nasi tumpeng yang komplit banget!!!!.
Wahyu Vidyanto

Mas Wahyu Vidyanto menjelaskan bahwa bisnis Jakarta Nasi Tumpeng ini, baru 1 tahun dia lakoni karena masih sedikit yang bisnis nasi tumpeng secara online untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, disamping itu juga mas Vidi ingin mengangkat dan melestarikan budaya nenek moyang yang hampir luntur ketika adanya nasi kotak bertebaran disetiap ada acara. Pesanan nasi tumpeng paling kecil cukup untuk 20 orang dan diantar tanpa ada ongkos kirim sebegai service pelayan. Bagi yang berminat silahkan order di nomor 081294309199 atau klik Jakarta Nasi Tumpeng.

Mas Hazmi Firtiyasa
ISHOMA (Istirahat, Sholat dan Makan) sudah selesai, kita lanjut hingga jam 14.00 dengan materi dari Mas Hazmi fitriyasa sebagai founder BRID menambahkan materi dari apa yang telah disampaikan oleh mbak Ani Berta, materinya tentang bagaimana penulisan di dalam blog untuk kategori lomba Blog Competation agar lolos dalam penjurian dimata para dewan juri. 

Pertama kita kenali dulu karakter juri yang terkait dalam lomba tersebut, karena masing-masing juri memiliki ketertarikan yang berbeda dalam penulisan lomba tersebut. Penulisan reportase harus menggunkan konsep Story Telling yaitu sebuah teknik penyampaian sebuah cerita dengan cara mendongeng. Jadi buatlah tulisan secara storytelling karena mendongeng itu akan mengalir sendirinya dengan bahasa sehari-hari, gaya cerita, intonasi dan alat bantu yang menarik minat pendengar.  Wah senangnya dapat ilmu yang luar biasa, yang sudah daftar namun tidak hadir sayang banget karena acaranya keren !!! diakhiri penutupan oleh mbak Hanni S sebagai pembawa acara. Sampai jumpa ya .. di In House Training BRID berikutmya.  

 

Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Wa No. : 089616613396


 

6 comments :

  1. Saya newbie dalam dunia blogging, tulisan seperti ini sangat saya duka karena bisa dijadikan bahan pembelajaran, terima kasih Bu.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terus belajar, karena belajar itu ilmu akan bertambah dan tulisan semakin bermanfaat bagi orang banyak :)

      Delete
  2. Terima kasih sudah hadir di acara ini ya Bu Sumi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama mbak Ani, aku juga dapat ilmu yang bermanfaat setelah ikut acara #InHouseTrainingBRID :)

      Delete
  3. Wah Mbak Ani Berta ya mbak. Semoga ada kesempatan bisa belajar sama beliau.
    Sebagai blogger newbie kadang-kadang buat reportase masih kaku hehehe. 5W1H juga kadang perlu dikemas agar enak dibaca, jadi harus banyak belajar nih. Thanks ya mbak atas sharingnya. You were so lucky deh bisa ikut acara itu.. :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Annisa sudah berkomentar disini, yuk banyak belajar biar konten blog semakin baik lagi :)

      Delete