Sunday, 30 April 2017

Jadikan Anak Indonesia Sehat Dan Bahagia

Wajah Blogger untuk mengikuti Sosialisasi Imunisasi
Hari Imunisasi Sedunia jatuh pada tanggal 27 April 2017, oleh sebab itu Kementrian Kesehatan mengundang para blogger untuk mensosialisasikan tentang pentingnya Imunisasi pada anak, karena pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2004 bahwa hak anak untuk mendapatkan kehidupan yang sehat, sebagai orang tua kewajiban untuk memenuhinya dan pemerintah kewajiban untuk menyediakan sarana kesehatan anak.

Tayangan video seorang anak sedang batuk tanpa henti
Diawali tayangan video seorang anak yang sedang batuk-batuk tanpa henti dengan mengeluarkan air lendir karena batuk yang sangat menderita. Disini Dr. Prima Yosephine, MKM dari Dirjen P2P menjelaskan di acara #ImunisasiBisa dengan lokasi Hotel Parklane – Casablanka - Jakarta Selatan, bahwa seorang anak yang tidak mendapatkan imunisasi akan mengalami batuk yang sangat hebat yang dapat mengakibatkan meninggal.

Pemerintah telah bertindak tegas bahwa Konsep Imunisasi Nasional dasar hukumnya sudah jelas mengacu pada konsep perlindungan anak UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, bahwa Imunisasi wajib diberikan pada anak, Acuan Pelaksanaan dari Permenkes UU No.12 Tahun 2017 dan Sasaran Imunisasi dari Bayi usia 0-11 bulan, Baduta hingga Anak Sekolah, yang terkait pada UU No.23 Tahun 2014.

Imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling cost-effective (murah), karena tujuan penyelenggaraan Imunisasi telah terbukti dapat menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian dengan PD3I (Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) Contoh : Polio, Campak, Hepatitis B, Tetanus, Pertusis (Batuk Rajen), Difteri, Rubella, Pneumonia dan Meningitis.
Dr. dr. Soedjatmiko, SpA9K0, MSi
Diacara Imunisasi Bisa sebagai narasumber Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi menjelaskan bahwa Pemahaman yang keliru (Minkonsepsi) seputar Vaksin dan Imunisasi di masyarakat akan menimbulkan keraguan dan penolakan imunisasi, Banyak anak tidak diimunisasi yang mengakibatkan risiko KLB/wabah, sakit berat, cacat dan kematian, dapat merugikan keluarga juga masyarakat.

Upaya Merubah Minkonsepsi yaitu dengan informasi edukasi terus menerus, melalui berbagai cara seperti : tatap muka individual secara kelompok, bekerjasama dengan media social, pemerindah daerah, dinas kesehatan, tokoh agama serta MUI.

Namun ternyata banyak pemahaman yang keliru seperti yang telah beredar bahwa vaksin itu mengandung babi yang diharamkan oleh agama. Dalam hal ini Bapak KH. Anwali Faisal dari MUI menjelaskan bahwa segala sesuatu yang haram apabila telah disucikan dan dibersihkan dalam 2 kull air dan tidak meninggalkan bau, rasa dan warna maka sesuatu tersebut telah suci atau halal.
Fatwa MUI 
Oleh sebab itu Fatwa MUI memutuskan dalam hal fatwa Imunisasi dengan ketentuan hukum sebagai berikut :
  • Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunisasi) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
  • Vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal dan suci.
  • Penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram atau najis hukumnya haram, diberbolehkan kecuali, digunakan pada kondisi al-darurat atau al-hajat dan adanya keterangan tenaga medis yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal.
  • Dalam hal jika seseorang yang tidak di imunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya WAJIB.


Himbauan Kementerian Kesehatan kepada seluruh Gubernur dalam rangkan Pekan Imunisasi Dunia 2017, mari kita melakukan sosialisasi mengenai imunisasi kepada sektor terkait, tokoh masyarakat luas dalam rangka program Imunisasi. Sebagai orang tua mari bawa anak-anak kita ber-imunisasi agar anak Indonesia sehat dan bahagia karena penyakit dapat dicegah dengan Imunisasi.   

Salam
Sumiyati Sapriasih
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com


6 comments :

  1. Wah, aktual sekali mak tulisannya. Jadi makin tahu deh tentang imunisasi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita harus menyampaikan berita se aktual mungkin agar masyarakat diluar sana dapat mengetahuinya manfaat Imunisasi

      Delete
  2. Alhamdulillah anakku lengkap imunisasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah berarti mak Tati ibu yang hebat yang dapat memperhatikan kesehatan anak-anaknya :)

      Delete
  3. Aish ada wajah2 yg udah diimunisasi waktu kecil ya. Nah jangan abaikan pada anak2 kita semua. Kasihan kalau sakit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sip ... mak Gita memang cerdas mengedepankan kesehatan anak-anaknya :)

      Delete