Ketua MPR-RI Bapak Dr. H.C Zulkifli Hasan M.e MM |
Untuk kedua kalinya saya mampir ke gedung MPR-RI memenuhi
undangan tentang Ini Baru Indonesia yang mana Negara kita sedang mengalami
penyalahgunaan kekuasaan, maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme yang
mengakibatkan perpecahan antar agama, terpecahbelahnya persatuan dan kesatuan
yang seharusnya itu tidak boleh terjadi, oleh sebab itu Ketua MPR-RI Bapak Dr.
H.C Zulkifli Hasan M.E MM mengundang para Tokoh Nasional untuk memberikan
pendapat tentang Curah Rasa Refleksi Kebangsaan “Merawat Kebhinekaan Untuk
Menjaga Keutuhan NKRI”
Pembukaan oleh Bapak Zulkifli Hasan sebagai ketua MPR-RI,
dengan diadakan forum ini kita dapat mencurahkan pendapat antar tokoh nasional seperti
: Bapak Mohammad Mahfud MD, Bapak Salahudin Wahid, Bapak Tri Sutrisno dll untuk
mencari solusi atas kondisi bangsa ini, karena Indonesia merupakan Negara berdaulat
yang berlaku adil, dimana semua permasalahan sengketa dapat diakhiri dengan
baik.
Inilah Pendapat Para Tokoh Nasional kita “Curah Rasa Refleksi
Kebangsaan”
Bapak Mohammad Mahfud MD mengatakan dalam permasalahan ini
bahwa ada sekelompok yang merasa golongan dominan secara social, ada sekelompok
orang islam yang sebenarnya mainsteam NU dan Muhamadiyah tidak ada masalah
dengan Pancasila, bahkan orang islam sangat nyaman tinggal di Indonesia
dibandingkan di Arab Saudi, karena majlis taklim di sana tidaka ada, sedangkan
di Indonesia bebas mendirikan Majlis Taklim.
Bapak Salahudin Wahid mengatakan bahwa Indonesia merdeka
sudah 72 tahun. Namun masih ada rasa saling tidak percaya, saling disakiti,
belum lagi konflik Ambon selesai muncul kasus Kalimantan Tengah yang perlu
dilakukan sebenarnya apa yang terjadi, dan saya berharap diskusi ini dapat
memberikan sesuatu kepada masyarakat dan kita sebagai bangsa Indonesia mari
berpegangan tangan saling toleransi, perbaiki pribadi masing-masing, semoga
mendapat rahmat Allah SWT, Amin.
Bapak Tri Sutrisno mengatakan bahwa Bangsa Indonesia tumbuh
dengan sejarah yang panjang, sebelum menjadi Negara sudah ada deklarasi
kebangsaan seperti sumpah pemuda, suku bangsa yang luar biasa karena dari
bangsa yang dijajah bisa lepas jadi merdeka. Itu karena bangsa yang bisa
bersatu yang kemudian dipilih wadah Negara kesatuan Republik Indonesia. Negara
kita plural dan multi kultural maka suasana merumuskan apa arti merdeka dan
Negara kesatuan Republik Indonesia adalah konsep yang paling mantap dan bijak
adalah PANCASILA. Oleh sebab itu Bapak Tri Sutrisno berpesan kepada bangsa ini, bahwa pelajaran ilmu Bumi dan Pancasila itu sangat penting diterapkan di sekolah.
Kesimpulan yang kita dapatkan dari para tokoh nasional
merupakan cerminan bahwa dengan berpegang teguh pada prinsip Negara yaitu
Pancasila dan Kebhinekaan maka bangsa Indonesia semakin kuat dan kokoh dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Wah … seru banget acaranya yang mana para Tokoh Nasional
berpendapat dalam curah rasa, dan tidak terasa waktu menunjukkan pukul 17.30
baru selesai, kitapun berbuka puasa bersama di gedung Nusantara IV MPR-RI.
Terima kasih banyak telah berkunjung di acara ini, dan ini liputan dari
saya.
Salam
Sumiyati Sapriasih
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com
wah, ada Pak Mahfud MD. Saya ngefans lah ma beliau.
ReplyDeleteSiip... acara seperti ini harus sering diadakan ya, Mba. Terutama di kalangan pelajar juga. Biar bisa memahami Pancasila
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar disni, memang seharusnya rakyat diajak diskusi biar lebih paham.
DeleteSemoga acara seperti ini merambat ke daerah tidak hanya di Jakarta saja, krn masyarakat daerah juga butuh tambahan wawasan kebangsaan
ReplyDeleteYups bener banget, semoga pemerintah daerah bisa berdiskusi dengan rakyatnya, amin.
Delete