Film Chrisye By Rizal Mantovani

Film Chrisye

Film Chisye ini sudah direncanakan 1 tahun sebelumnya, saya mengikuti langkah film ini sejak Press Conference di Cafe The Hook – Jakarta Selatan, kemudian dilanjut dengan syukuran pemotongan nasi tumpeng berlokasi di Rolling Stones Café Jl. Ampera Raya 16 Kemang – Jakarta Selatan, dan pemutaran film perdana tgl 7 Desember 2017 serentak diseluruh bioskop Indonesia.

Dalam ketiga acara syukuran tentang Chrisye mulai dari Press Conference, Potong tumpeng dan pemutaran film perdana selalu dibarengi cuaca turun hujan. Menurut Damayanti Noor Istrinya, itu suatu kebetulan atau memang keberkahan, hanya tuhan yang tahu.

Film Chrisye

Tiket Film Chrisye

Chrisye diperankan oleh Vinno G. Bastian merupakan seorang penyanyi pop legendaris Indonesia di era tahun 1980-1990-an dengan karyanya sendiri Chrisye melaju di jalur pop. Mulai awal kariernya, Chrisye bergabung dengan Gypsi Band sebagai pemegang bassis.

Bersama band Gypsi Chrisye ditawarkan menjadi suatu home band di Café New York, USA. Namun papih nya Chrisye yang diperankan oleh Ray Sahetapy sangat melarang anaknya bermain musik. Suatu malam entah kenapa papihnya bermimpi, dan akhirnya Ray Sahetapy mengizinkan Chrisye untuk tampil manggung di USA.

Ketika pulang ke Indonesia, Chrisye dikejutkan kabar bahwa adiknya Vicky meninggal dunia, yang tidak terduga akan kepergian adiknya itu. Bersamaan dengan berita duka, Chrisye dihubungi oleh Sys NS pemilik radio Prambors untuk rekaman album dengan sebuah lagu “Lilin-Lilin Kecil.

Walaupun Chrisye sebagai penyanyi solo, di dalam pentas diharuskan ada koreografi. Ketika dalam kunjungannya ke tempat latihan Guruh Soekarno Putra, disitulah Chrisye menemukan sosok Yanti yang diperankan oleh Velove Vexia orang yang mengerti akan kehidupannya dan selalu mendudukung dalam kariernya.

Setelah ibunya Yanti meninggal, Akhirnya Chrisye menikah dengan yanti, dan Chrisye menjadi seorang muallaf, Dalam pernikahannya mereka berdua dikarunaia 4 orang anak yang lucu.

Kehidupan di dunia ini memang pasang surut, Begitu juga yang pernah dialami oleh Chrisye mengalami keterpurukan ekonomi sedangkan yang dia punya hanya keahlian dalam bernyanyi.

Shanti, Sri Marsha, Sumiyat Sapriasih

Dalam kesulitan Chrisye selalu didampingi oleh Damayanti istrinya, sampai suatu saat suaranya hilang ketika glady resik menuju puncak konser, namun dengan kekuasaan allah Chrisye mampu bernyanyi dikonser Balai Sidang Jakarta (JCC). Padahal ketika mengajukan proposal untuk konser ditolak mentah-mentah, sehingga Chrisye membela diri dengan ucapan : “Bapak tentunya mengenal Band Koesplus yang dikenal oleh masyarakat luas, itu karena apa? Karena mereka menyanyikan lagu karya sendiri, bukan karya orang lain. Jadi sayapun di konser ini ingin mempersembahkan lagu hasil karya saya sendiri.

Setelah sukses konser di Balai Sidang Jakarta, Chrisye menghadiahkan istri dan anak-anak sebuah rumah mewah. Kesuksesan karier Chrisye tidak luput dari dukungan teman-teman musisi seperti Erwin Gutawa, Jay Subiakto, Guruh Soekarno Putra dll.

Penggemar bagaikan nafas bagi Chrisye, sehingga saya membuat karya yang orisinil untuk dinikmati penggemar, terbukti dalam karyanya Lilin-Lilin Kecil, Aku Cinta Dia, Badai Pasti Berlalu, Kala Cinta menggoda, Pergilah kasih, Hip Hip Hura, Kisah Kasih di Sekolah dll.

Nobar Bersama Komunitas Wajah Bunda Indonesia

Sebelum meninggalkan dunia ini Chrisye sempat membuat karya “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” dengan liriknya diciptakan oleh Taufik Ismail. Dilagu ini Chrisye berulang kali tidak dapat mengucapkan kata-kata dalam bait-bait tersebut , seakan mulut terkunci sehingga dalam suasana studio tidak bisa berbuat apa-apa. Disinilah peran Damayanti Noor yang dapat membangkitkan Chrisye untuk yang terakhir kalinya.

Banyak kesan dan pesan yang dapat dipetik dalam film Chrisye ini, Yuk … kita lihat karya legendaris pop Indonesia dibalik ketenarannya. Film ini mengajarkan akan kesederhanaan dan perjuangan hidup.

Salam Blogger

Sumiyati Sapriasih

Telp : 089616613396

Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com