Lahan Gambut |
Pernahkan mendengar Lahan Gambut?
Gambut sering kali diabaikan,
padahal dapat memberikan ekosistem dunia. Gambut yang sudah dikeringkan sangat
mudah terbakar, terkena percikan api yang kecil saja dapat mengakibatkan
sambaran api yang besar dikarenakan banyaknya kandungan materi organik yang
tersimpan di gambut.
Kemarin, saya baru melihat video
lahan gambut yang diputar melalui event Pantau Gambut Influence Ghatering
dengan tema “Make Peatland As Cool As You”. Kebakaran terjadi di tahun 2015
sangat dahsyat dan berlangsung selama 4 bulan berturut-turut. Dari 2,6 juta
hektar lahan yang terbakar setengahnya merupakan lahan gambut, sehingga masyarakat
sekitar gambut sangat kehilangan mata pencaharian mereka.
Antara lain keadaan lingkungan
kebun dan pohon terbakar habis, masyarakat sekitar terkena penyakit ISPA yang
disebabkan oleh asap, mereka menghirup udara asap setiap hari mengakibatkan dada sesak. Pekerjaan mereka
habis dilanda kebakaran itu, mau ke ladang, berangkat nelayan bahkan mau
aktifitaspun mereka tidak bisa karena keadaan sekitar tertutup oleh asap tebal.
Harapan dari masyarakat gambut apakah
pemerintah bisa melihat pekerjaan mereka untuk 1 atau 2 tahun kedepan dan dapat
mempertahankan hak mereka? Dengan kebakaran lahan gambut ini, mata pencaharian
mereka hilang, mereka berharap jangan sampai terulang kembali. Jangan rebut kebebasan kami
dan jangan rebut lahan gambut kami, itulah harapan dari mereka.
BONOVR |
Diacara ini mas Danar telah berekperimen
dengan salah satu proyeksi menggunakan sml tehnik softwear kamera instan yaitu BONOVR.
Alat ini dapat melihat real langsung secara live dengan menampilkan foto satu
dimensi. Untuk aplikasinya bisa di lihat di website panomatics asia. Dan saya
sudah membuktikan BONOVR ini luar biasa seakan kita dibawa ke alam lahan gambut
dengan satu dimensi kita dapat melihat keadaan gambut disana.
Selain kelapa sawit, lahan gambut
ini bisa ditanami sagu, karena tanaman sagu dapat mengurangi emisi CO2
lebih banyak dibandingkan tanaman pangan lainnya seperti padi, jagung, ubi
kayu, ubi jalar dan tebu. Oleh sebab itu lahan gambut yang belum terbakar di Papua ditanami sagu masyarakat setempat, karena di Papua sagu merupakan bahan pokok utama.
Sebagai pemilik Restoran Papoea Kemang, pada kesempatan ini Amelia, memperkenalkan bisnis kuliner yang menyuguhkan semua bahan dari sagu khusus Papua yang sudah terkenal yaitu PAPEDA.
Narasumber Amelia Pemilik Restoran Papoea Kemang |
Sagu mempunyai nilai material dan
spiritual untuk warga papua, karena sagu adalah sumber makanan sehat dan
memberikan nutrisi yang beragam. Menebang pohon sagu di lahan gambut Papua sama
dengan melanggar Hak Asasi Manusia ungkap Amelia
Pohon sagu dapat tumbuh sampai 20m
atau 30m, luas lahan sagi di provinsi Papua mencapai lebihdari 5 juta hektar
dan lebih dari 2 juta hektar sudah diizinkan untuk alih fungsi.
Pohon sagu akan di panen pada saat
berumur 6-7 tahun, proses pengolahannya dilakukan secara bertahap. Pohon sagu
yang telah ditebang, kemudian dikupas kulitnya sampai terlihat serat yang
didalamnya yang mengandung pati sagu. Kemudian serat yang diambil dihaluskan
lalu disaring, hasil saringannya dicuci dan patinya diambil yang sudah
mengendap.
- Manfaat sagu buat kesehatan sebagai pencegahan penggumpalan darah dan kanker, baik untuk gula darah, dapat mencegah masuk angin, sebagai pre-biotik dan sumber Kalsium, kaya akan Fosfor, alternative untuk diabetes serta menurunkan berat badan.
- Selain buat kesehatan sagu bisa menjadi Bio-Ethanol yang mana manfaatnya mengurangi kebutuhan BBM khususnya premium, dapat mengurangi efek rumah kaca, bebas zat berbahaya seperti Co, Nox, UHC, sebagai Diversifikasi energi dan industry yang berujung pada penciptaan lapangan kerja, dapat menciptakan teknologi berwawasan lingkungan.
- Manfaat ketiga, sagu herbal dapat mencegah dan menyembuhkan jerawat (sagu dan putih telur), dapat mengobati iritasi dan luka ringan pada kulit (sagu dan air hangat), dapat mengurangi minyak berlebihan pada rambut (sagu dan baking soda), dapat menormalkan kondisi rambut yang rusak dari hairspay (sagu dan jeruk nipis), dapat menjadi pendingin bagi kulit yang sedang meradang (sagu dan susu dingin).
Bicara soal lahan gambut, banyak
sekali manfaatnya. Sebagai narasumber terakhir dari Komunitas Simpul Gambut memberikan ultimatum dari acara ini apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung gerakan ini?
Dengan adanya Pantau Gambut
ini dapat dilakukan identifikasi jenis restorasi, Perencanaan Restorasi,
Penentuan kawasan lindung dan budidaya gambut, Monitoring restorasi gambut dan
konversi lahan gambut.
Dari seminar ini bisa ditarik kesimpulan agar kita semua dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat dan menyebar luaskan info ini bagi rekan media dan para blogger
bahwa pentingnya pantau gambut bagi konservasi dan restorasi lahan.
Salam Blogger
Sumiyati Sapriasih
Telp : 089616613396
Email : sumiyatisapriasih@yahoo.com
No comments :
Post a Comment