Vino G. Bastia, Putri Sukardi, Ibu Uluwiyah |
Dulu,
penyakit TBC merupakan penyakit yang ditakuti setiap orang, karena kurangnya
informasi dari masyarakat yang sangat awam, dan pengobatannya hanya terbatas
dengan rontgen saja. Inilah salah satu cerita dari ibu Uluwiyah sejak umur 12
tahun dia sudah terkena TBC. Pengobatan yang dia jalani adalah bolak balik ke puskesmas
serta menjalani treatment selama 4 bulan.
Ibu
Uluwiyah merasa jenuh dan bosan karena setiap hari dia harus minum obat
sebanyak 23 butir dengan kadar yang berbeda, dapat kita bayangkan dengan bau
obat yang di rasakan setiap hari membuat Ibu Uluwiyah depresi tidak mau dekat
dengan orang yang terdekat. Namun berkat kesabaran, disiplin dan teratur minum
obat selama 6 bulan, kini Ibu Uluwiyah sudah dinyatakan sembuh dari penyakit
TBC dan sekarang menjadi ketua PETA ( Pejuang Tangguh ).
TBC
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis, yang ditemukan pertama kali pada tahun 1982 oleh Robert Koch. TB
bukan penyakit keturunan, bukan disebabkan oleh kutukan atau bukan juga karena
guna-guna maupun santet, jadi berhenti mempunyai pikiran yang aneh.
Gejala Penyakit TB |
Bakteri
TB memiliki kecenderungan menyerang paru-paru, namun bakteri ini dapat
menyerang berbagai organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput
otak, usus, kulit, tulang, saluran kemih, saluram reproduksi, mata dan
tenggorokan. Oleh sebab itu TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit penyebab
kematian terbesar di dunia.
Proses
penyebaran TBC terjadi melalui udara, saat pasien batuk atau bersin yang
mengeluarkan percikan dahak kemudian terhiruf oleh orang lain dan proses
penularan sangat ditentukan dari banyaknya kuman yang keluar dari penderita
TBC. Oleh karena itu sangat penting informasi mengenai etika batuk sehingga
dapat mencegah penularan kepada orang lain, seperti : menggunakan masker,
menutup mulit dengan lengan saat batuk dan bersin. TB tidak menular melalui
makanan, piring gelas ataupun pakaian.
Komunitas Sahabat Blogger Campaign Peduli Kita Peduli TBC |
Dimanakah
tempat untuk memeriksakan dan mengobati penyakit TB?
Ø Puskesmas.
Ø Klinik Rumah Sakit.
Ø Praktek Dokter Umum.
Ø Dokter ahli paru /
penyakit dalam.
Tujuan
Pengobatan TB adalah dapat menyembuhkan pasien dan memperbaiki kualitias hidup
produktivitas, mencegah kematian akibat TB aktif, mencegah kekambuhan, mencegah
penularan terhadap orang lain dan mencegah berkembangnya transmisi resistensi obat.
Setiap
tanggal 24 Maret merupakan hari TBC sedunia, oleh sebab itu Forum Stop TB
Partnership Indonesia menyebarkan campaign Peduli
Kita Peduli TBC dengan tujuan untuk mengedukasikan masyarakat, bahwa TBC dapat disembuhkan. Oleh sebab itu bila
seseorang menderita batuk berdahak lebih dari dua minggu, sebaiknya segera
periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosa
yang tepat. Jika terbukti TBC, ikuti petunjuk dokter dalam mengkonsumsi obat
hingga sembuh total.
Narasumber: Vino, Dr. Erlina, Uluwiyah, Reza |
Di
akhir acara Media Gathering ini para narasumber Dr. Erlina, ibu Uluwiyah, Erlangga,
Vino G. Bastian dan Reza Rahardian, mereka masing-masing memberikan pesan dan kesan
tersediri.
· Vina
G, Bastian berbagi pengalaman dengan teman di Bali yang terjangkit penyakit TB, dengan
perawatan yang maksimal, akhirnya bisa disembuhkan. Jadi waspadalah karena TB
dapat menimbulkan kematian jika tidak segera diobati, karena Indonesia urutan nomor
2 dari 1,6 juta setiap hari.
· Dr.
Erlina, mengingatkan bila batuk lebih dari 2 minggu harus diperikasan ke dokter. Sisitem
Imunisasi kekebalan tubuh dapat memblog suatu penyakit dalam tubuh. Jadi segera
berantas TB dengan pengobatan Gratis 100 % di Puskesmas.
· Erlangga,
dalam campaign bisa diekspresikan dengan seni yang dapat memberikan informasi dengan
gambar artistik di tembok jalan yang mempunyai 2 konsep personal yaitu, kita
harus aware terhadap lingkungan sekitar.
· Ibu
Uluwiyah, masalah TB merupakan masalah kita semua, jangan bosan untuk
menyebarluaskan tentang TBC, dengan kerjasama peduli kita peduli TBC, Indonesia
akan menurunkan peringkat kematian di Indonesia.
· Reza
Rahardian, dengan memberikan campaign dan peduli terhadap masyarakat dimulai
dari diri kita sendiri baru lakukan kepedulian terhadap masyarakat, jangan
kucilkan mereka, rangkul untuk lakukan pengobatan secara rutin
Salam
Blogger
Sumiyati
Sapriasih
Wa
No. : 089616613396
Email
: sumiyatisapriasih@yahoo.com