Pada
kesempatan kali ini, Bapak Rico Abdurrahman selaku Presiden PT. Visa Worldwide
Indonesia meluncurkan campaign #IbuBerbagiBijak dalam program Literasi Keuangan
untuk mengedukasi dan mendorong para perempuan Indonesia. Program ini telah
berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan dan dukungan Bank Indonesia, dimana
turut hadir pula pakar financial Ibu Prita Hapsari Ghozie dan Aditya Lugina
Womenpreneur dari PT. Gammara Jaya Mondial.
Bapak Rico Abdurahman mengatakan bahwa tahun
2013 tingkat literasi keuangan di Indonesia meningkat dari 21,8 % menjadi 29,6 %,
oleh sebab itu yang istimewa dari campaign #IbuBerbagiBijak telah melibatkan
komunitas perempuan dengan mengusung konsep “train the trainers” serta
memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya
literasi keuangan.
Melalui
Literasi Keuangan dapat mengatasi kesenjangan dalam :
·Membekali perempuan dengan
pengetahuan wawasan dan kemampuan mengelola keuangan.
·Menginspirasi dan
mendorong perempuan untuk dapat mengelola keuangan keluarga dengan bijak, hingga
kiat-kiat mendapatkan penghasilan tambahan.
·Melaksanakan tiga workshop
yang mengundang financial educator dan influencer atau entrepreneur.
·Melibatkan sejumlah
organisasi perempuan yang berpengaruh dengan beragam informasi dan buku-buku
letarasi keuangan.
Menurut
hasil Survey Nasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 menunjukkan bahwa
tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan masih rendah sebesar 25,5 % dan
66,2 % bila dibandingkan tingkat literasi dan inklusi keuangan bagi laki laki
sebesar 33,2 % dan 69,6 % .
Menurut Prita Hapsari
Ghozie bahwa
perempuan atau ibu rumah tangga merupakan Menteri Keuangan dalam keluarganya. Oleh
sebab itu Otoritas Jasa Keuangan sangat mengapresiasi dan mendukung Program Ibu
Berbagi Bijak yang diselenggarakan oleh VISA agar dapat terampil dalam
mengelola keuangan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Inilah
Alokasi Ideal Untuk Penghasilan Bulanan
Gaji
|
%
|
4 Juta
|
7 Juta
|
10 Juta
|
Sosial
|
5%
|
200.000,-.
|
350.000,-.
|
500.000,-.
|
Dana Darurat &
Asuransi
|
10%
|
400.000,-.
|
700.000,-.
|
1.000.000,-.
|
Biaya Hidup % Cicilan
|
60%
|
2.400.000,-.
|
4.200.000,-.
|
6.000.000,-.
|
Investasi
|
15%
|
600.000,-.
|
1.050.000,-.
|
1.500.000,-.
|
Gaya Hidup
|
10%
|
400.000,-.
|
700.000,-.
|
1.000.000,-
|
Perempuan
telah menjadi salah satu sasaran utama upaya peningkatan akses keuangan
sebagaimana tercantum dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Bahwa
peningkatan akses perempuan kepada lembaga keuangan formal telah diyakini dapat
meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui inisiatif Gerakan Nasional Non
Tunai (GNNT) yang dicanangkan sejak tahun 2014. Dan telah diluncurkan pada
bulan Juni 2017 campaign #IbuBerbagiBijak berhasil memperoleh animo yang
positif dari Komunitas Perempuan.
Dalam
Hidup semua orang mempunyai mimpi untuk punya rumah tinggal, kuliah anak,
liburan keluarga dan punya usaha. Oleh sebab itu kita harus menambah
penghasilan rumah tangga seperti : bekerja secara aktif, menjadi investor atau
menjadi womenpreneur.
Ada
beberapa tantangan untuk memulai usaha :
·Mau Usaha Apa ? hobi atau
kesukaan, Apakah ada pasar untuk hasil dan hobi, Apa jam kerja yang disukai
·Tidak tahu untung atau
rugi ? karena itu Pisahkan keuangan pribadi & keuangan usaha dengan rumus : omzet usaha
dikurangi biaya adalah keuntungan yang menjadi dana kas masuk bagi keuangan
rumah tangga.
· Modal investasi atau pertimbangan
lain seperti, bermitra atau sendiri
Terakhir
ibu Prita Hapsari Ghozie selaku SEO & Chief Financial Planner memberikan 5
tips cara mengelola keuangan bagi pebisnis diantaranya, harus punya dana
darurat dan punya rencana pengeluaran, tidak mempunyai hutang konsumtif, wajib mempunyai
tabungan & investasi serta mempunyai asuransi kesehatan & jiwa.
Aditya Lugina adalah seorang
Womenpreneur di bidang tas dan aksesori sebagai pelengkap fashion, dengan latar
belakang Gammara berdiri sejak awal Januari 2010 di Bandung. Kemudian tahun
2014 Gammara menjadi Badan Usaha yang bernama CV. Gammara Jaya Mondial, material
bahan baku utamanya dari kulit samak berkualitas sehingga di ekspor ke negara Perancis,
Belanda, Jepang, Arab dan Taiwan karena tingkat ketahanan produk terhadap waktu
jauh lebih baik.
Disini,
Aditya Lugina memberikan tiga langkah penting :
1. Goals yaitu menyusun dan
membangun sasaran dengan perhitungan yang matang seperti menentukan ide usaha,
bahan baku produk, perencanaan keuangan, harga jual, sasaran pembeli dan
promosi sertapemasaran.
2. Financial management yaitu
menggaji diri sendiri, menabung terlebih dahulu untuk investasi dan pengembangan
bisnis, Anggaran belanja serta kelola cash flow dengan bijak.
3. Kembangkan Usaha
Dengan adanya Program
Literasi Keuangan yang inovatif dan bebas biaya untuk membantu masyarakat
mempelajari dasar-dasar pengelola keuangan, kami berharap Program
#IbuBerbagiBijak dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan
keuangan yang bijak demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Untuk informasi
selanjutnya bisa hubungi Ade Hapsari di 021-2992-6500.
Salam
Blogger
Sumiyati
Sapriasih
Wa
No. 089616613396
Email
: sumiyatisapriasih@yahoo.com
Tips dan liputannya sangat menarik Bu.
ReplyDeletesenang bisa hadir di acara Literasi Keuangan, jadi semakin banyak ilmu untuk mengelola keuangan dalam keluarga
Deleteilmu yang sangat bermanfaat untuk mengatur literasi keuangan dalam diri sendiri, usaha dan bagi para womenpreneur
ReplyDelete