Sejarah Epidemi HIV dan AIDS di Indonesia |
Memasuki
akhir tahun 2021, tepatnya tanggal 1 Desember merupakan hari Aids Sedunia, kita
semua mengharapkan untuk pencegahan dan pengendalian HIV AIDS di Indonesia baik
stigma maupun diskriminasi terhadap ODHA dapat menurun bahkan hilang sama
sekali. Karena itu kami Komunitas Sahabat Blogger mengikuti live streaming
youtube Berita KBR bersama dr. Adi Sasongko selaku Ketua Badan Pengawas YKIS (Yayasan
Kemitraan Indonesia Sehat) serta Bram selaku ODHA, dengan tema “Sisi Lain Sejarah Epidemi HIV dan AIDS di
Indonesia“ yang dipandu oleh host Ines Nirmala.
Yayasan
Kemitraan Indonesia Sehat berdiri tgl 22 Desember 2017 yang didirikan oleh dr. Nafsiah
Mboi, Prof. dr. Syamsuridzal Djauzi dan Prod. dr. Zubairi Djoerban. dr. Adi
Sasongko selaku Ketua Badan Pengawas YKIS mengatakan bahwa kasus AIDS di
Indonesia pertama kali terdeteksi tahun 1987, dan berdasarkan data dari
Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 ada jumlah ODHA diperkirakan mencapai
543.000 orang.
Banyak
orang yang menganggap bahwa penyakit HIV AIDS sangat menular, padahal penyakit
HIV AIDS bisa dicegah dan bisa diobati. Namun, HIV AIDS dapat menular dengan
dua cara yaitu berhubungan seksual dalam arti orang yang suka berganti pasangan
dan kontak darah melalui jarum suntik sesama pemakai narkoba atau lewat transfusi
darah. Yang perlu dipahami bahwa penyakit HIV AIDS memiliki masa inkubasi yang
cukup lama 5 hingga 10 tahun untuk menunjukkan gejala, sehingga terkadang orang
yang sudah terinfeksi HIV AIDS tidak menyadarinya.
Infeksi HIV AIDS ada 2 tahap yaitu :
1. Tahap HIV plus, pada tahap ini orang yang terinfeksi HIV AIDS belum menunjukkan gejala sakit, secara fisik tidak ada perbedaan sama sekali, namun bila di tes darah akan ditemukan virus HIV AIDS. Penyakit AIDS tahap HIV plus ini, masih bisa diobati dengan minum obat Antirestroviral yang dapat menurunkan tingkat kesakitan dan tingkat kematian HIV plus
2. Tahap Akhir AIDS, pada tahap ini orang sudah divonis terkena AIDS. Itu artinya penurunan berat badan yang drastis karena virus ini sudah menyerang kekebalan tubuh, akibatnya penderita akan mengalami berbagai keluhan infeksi yang parah sehingga harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Pada tahap akhir AIDS ini, resiko kematian akan lebih besar terjadi.
Paparan Bram ODHA (orang dengan HIV AIDS)
Bram
adalah orang dengan HIV AIDS, ini terjadi di tahun 2016, saat itu Bram masih
berusia muda dengan melakukan kegiatan seks yang berisiko, namun Bram masih
beruntung karena penyakitnya bisa cepat terdeteksi sehingga pengobatan dapat
segera dilakukan.
Saat
Bram mengetahui positif HIV AIDS, bram tidak terlalu terkejut. Karena
sebelum-nya Bram telah diberi tahu oleh petugas dari berbagai kemungkinan yang
terjadi sehingga dia lebih bisa menerima kalau melakukan gonta ganti pasangan
dalam melakukan seks akan tertular penyakit HIV AIDS.
Untuk
mengobati Penyakit HIV AIDS ini, Bram mengkonsumsi secara rutin obat
Antirestroviral (ARV) seumur hidup, karena itu kondisi kesehatan hati dan
ginjal harus baik. Efek yang dirasakan setelah minum obat AVR, Bram merasakan
pusing, namun itu hanya dirasakan dua minggu pertama saja.
Disini,
Bram menyampaikan beberapa stigma yang dirasakan sebagai ODHA, Bram dikucilkan
oleh masyarakat dan keluarga. Akibatnya ODHA tidak mau mengakui kondisinya
kepada pasangannya atau orang-orang terdekat, sehingga orang yang terkena HIV
AIDS menyebabkan resiko keparahan dan tentunya penularan lebih besar terjadi.
Bram
punya trik tersendiri agar keluarga besarnya tahu dan paham atas kondisinya
yaitu dengan cara memberikan informasi tentang HIV AIDS sebanyak-banyaknya. Walaupun
ODHA Bram tetap optimis, bisa berdamai dan menerima diri sendiri seutuhnya,
jadi tidak ada lagi rasa minder, apalagi putus asa.
Untuk
menutup webinar ini dr. Adi Sasongko menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu
mendiskriminasi ODHA, karena penularan HIV AIDS tidak semudah flu, batuk atau
penyakit menular lainnya. Semoga tahun 2030 yang akan datang, Indonesia bisa
bebas dari HIV AIDS, Aamiin ya robbal alamin. Terima kasih, semoga tulisan
webinar ini sangat bermanfaat.
Salam
Blogger
Sumiyati
Sapriasih
Wa
No. 085779065707
Email
: sumiyatisapriasih@yahoo.com
makasih sharingnya
ReplyDeleteOnline casinos accepting US players in 2021 - JTG Hub
ReplyDeleteAs an avid 오산 출장안마 sports bettor, 제주 출장마사지 I have been betting online for about 파주 출장샵 7 years now. 부산광역 출장안마 New Jersey, Nevada, 삼척 출장마사지 West Virginia and Pennsylvania in a state of