Sasakawa Health Foundation dan NLR Indonesia Terhadap Kusta |
Selama sepuluh tahun ini, kasus kusta di Indonesia mengalami stagnasi dengan jumlah mencapai 18.000 kasus. Hal ini yang menyebabkan kasus kusta di Indonesia tertinggi ke tiga di dunia. Telah kita ketahui bahwa penyakit kusta bisa menimbulkan disabilitas bila tidak diobati secara tuntas, karena itu pada tahun 2017, angka disabilitas akibat kusta masih mencapai 6,6 orang per 1 juta penduduk, padahal Pemerintah Indonesia mempunyai target, angka disabilitas kusta kurang dari 1 orang per 1 juta penduduk.
Tahun 2021, peningkatan jumlah pasien kusta baru, secara global mencapai 140.594
pasien. Hal ini mengindikasikan adanya keterlambatan dalam penemuan dan pengobatan
kusta. Dalam rangka mewujudkan Indonesia Bebas Kusta, Ruang Publik KBR
mengadakan talkshow dengan tema “Sasakawa Health Foundation dan Kusta Indonesia”
menghadirkan 3 narasumber yaitu :
1. Ms. Aya Tobiki, selaku Chief Program Officer, Hansen’s Disease Program Sasakawa Health Foundation
2. Asken Sinaga. Selaku Executive Director NLR Indonesia
3. Ardi Yansyah, OYPMK dan KetuaPermata Bulukumba
Dipandu
oleh Debora Tanya selaku moderator.
Ms. Aya Tobiki |
Ms. Aya Tobiki
Selaku
Chief Program Officer, Hansen’s Disease, Ms. Aya Tobiki menjelaskan bahwa Sasakawa
Health Foundation berdiri tahum 1974 yang merupakan organisassi NGO Jepang yang
bergerak dibidang kesehatan tentang penyakit kusta, yang berfokus kepada 3
pilar yaitu : Mencegah penyebaran penyakit Kusta, Menghilangkan deskriminnasi
yang diterima penderita kusta, Menyampaikan sejarah Penanganan penyakit kusta.
Visi
dan Misi Sasakawa Health Foundation adalah “Semua manusia berhak sehat dan bermartabat
lebih baik, Sasakawa selalu mendukung penuh upaya peningkatan kesehatan manusia”
Visi dan misi ini dinyatakan dalam kegiatan yang dilakukan di berbagai
negara.
Nobar Youtube Ruang Publik KBR |
Apa saja yang telah dilakukan Program Sasakawa Health Foundation
Ms.
Aya telah melakukan visit ke beberapa daerah seperti pasuruan, Indramayu dan
Cisebon.
è
Pasuruan, sasaran
yang dikunjungilah adalah Puskesmas Nguling, kerjasama yang sangat erat
dari tim PKK yaitu dengan mengadakan senam yang dapat membantu dalam penyebaran
informasi.
è
Indramayu, bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan, dimana ditemukan seorang gadis kecil yang terkena kusta
dengan stigma yang ada, sehingga tidak pernah dibawa berobat oleh neneknya
karena beranggapan kalau kusta itu penyakit kutukan sehingga neneknya malu
untuk membawa cucunya ke puskesmas. Karena itu Indramayu melakukan peer conselor
yaitu sahabat sebaya untuk memotivasi para penderita kusta agar mentalnya
terjaga. Dengan adanya per conselor merupakan ujung tombak dalam
penanganan penyakit kusta. Biasanya penderita kusta merasa down, ketika
mengetahui banyak orang di sekitar yang menjauhinya.
è
Cirebon, dapat
memberikan penghasilan dari hasil kerajinan tangan yang mereka buat.
LSM
Sasakawa Health Foundation diharapkan harus lebih dekat dengan pasein kusta,
karena ketika pasein harus dirujuk, jadi lebih cepat untuk ditangani. LSM juga
bisa memotivasi kepada pasien agar bisa sembuh dengan terapi yang sudah
dijalankan.
Asken Sinaga |
NLR Indonesia Hadir Untuk Indonesia Bebas Kusta
Selaku
Executive Director NLR Indonesia, Asken Sinaga menjelaskan bahwa NLR Indonesia
mempunya tiga program unggulan yaitu :
1. Program Unggulan Desaku (Desa Sahabat Kusta) pendekatan yang inovatif, unik dan konfrehensif yang mempunyai dua track yaitu medis yang mempunyai tenaga kesehatan puskesmas yang diperkuat dengan layanan yang berkualitas, sedangkan non medis mengupayakan untuk mengikis stigma masyarakat.
2. Program Unggulan Suara Untuk Indonesia Bebas Kusta yang merupakan kerjasama NLR Indonesia dengan KBR, dengan cara mengedukasi lewat talkshow, media sosial dan tulisan agar masyarakat lebih paham lagi tentang penyakit kusta.
3. Program Unggulan Advoasi untuk Indonesia Nihil Kusta (ANITA) program ini kerjasama dengan Permata yang berfokus pada isu advokasi terkait kusta.
Tahun
2018 NLR Indonesia bermitra dengan Permata Bulukumba yaitu organisasi untuk
perkembangan OYPMK sehingga banyak pemahaman medis dan non medis. Kemitraan ini
untuk pemberdayaan para penderita kusta dan OYPMK sebanyak 4 orang dari 10
kecamatan untuk mengelola kebun dengan dana dari Desa Bulukumba untuk pembelian
bibit. Dengan cara seperti ini, disabilitas dan OYPMK tidak merasa didiskriminasikan,
sehingga mereka semangat untuk sembuh dan bebas dari kusta.
Salam
Blogger
Sumiyati
Sapriasih
Wa
No. : 085779065707
Email
: sumiyatisapriasih@yahoo.com
No comments :
Post a Comment